Alfianur Rizal: AI itu Perkara Mengubah Mindset

IPMSUROBOYO.OR.ID – Pernah kan kalian melihat film Dr. Strange? Ketika Dr. Strange ingin menemui gurunya, The Ancent One di Kamar-Taj untuk mencari jalan keluar. Awalnya permintaan ditolak dan diusir dari Kamar-Taj, tetapi Dr. Strange tidak patah semangat untuk memohon dan akhirnya diizinkan untuk masuk.

Perumpamaan dari film Dr. Strange itulah yang mengawali materi Appreciative Inquiry yang disampaikan oleh Alfianur Rizal R.A.A dihadapan peserta PKM TM 2 PD IPM Kota Surabaya. Bertempat di gedung utama SMA Muhammadiyah 10 Surabaya. Senin (26/12/2022).

Pak Alfi melanjutkan ceritanya, waktu itu Dr. Strange terus belajar dan tidak sanggup dengan alasan bagian tubuhnya tidak bisa bergerak dengan baik. Namun sang guru mengelaknya, bahwa bukan karena organ tetapi karena pola pikir yang belum memikirkan dirinya sendiri.

Dari cerita diatas menunjukkan bahwa bukanlah persepsi dari luar yang membuat kita hebat dan kuat.

“Tetapi pola pikirlah yang menggerakkan dan akan mengubah segalanya.” Terang Pak Alfi selaku LFP PP IPM.

Tidak jauh beda dengan penerapan Appreciative Inquiry, yang pertama dilakukan oleh seorang kader adalah mengubah mindset terhadap sesuatu yang ada di IPM.

“Diawali dengan pola berpikir hingga perkara mengubah mindset. Itulah dasar belajar AI dalam IPM.” Lanjut Alfi.

Kecerdasan Lahiriyah Kader

Selanjutnya, pemateri meminta peserta untuk menuliskan kekurangan dan kelebihan salah satu tokoh yang telah ditentukan. Berdasarkan dengan hal tersebut, hasilnya para peserta cerdas sekali ketika mencari kekurangan orang lain.

“Kalau mengkritik dan mencari kesalahan orang lain saya yakin semua pandai. Terbukti kalau kita rasan-rasan pasti merasa betah. Mulai dari jam 10 pagi tau-taunya adzan maghrib. Ya itulah netizan saat ini.” Kata Alfi.

Misalnya lagi kita temui ketika rapat pleno IPM, lanjut Alfi, seringkali membahas masalah. Baik itu secara pimpinan maupun personal.

“Hingga akhirnya yang terjadi adalah perdebatan dan kemudian dijawab dengan alasan-alasan ngalor-ngidul. Tetapi berbeda ceritanya jikalau rapatnya membahas sebuah kekuatan apa yang dimiliki pimpinan, memancing ide-ide segar saya yakin akan menjadi rapat pleno yang menghasilkan sesuatu yang besar.” Jelas Alfi yang juga sebagai Waka Kesiswaan SMA Muhammadiyah 10 Surabaya.

Bangga: potret peserta PKM TM 2 setelah mendapat insight dan ilmu baru mengenai Appreciative Inqury

Mengubah Cara Berpikir

Setelah menjelaskan proses dari AI yaitu ada discovery, dream, design, dan destiny, pemateri menyimpulkan bahwa proses dari keseluruhan AI ini adalah mengubah cara berpikir.

“Misalkan, saya membawa botol air minum yang sudah terisi air setengahnya. Disini ada dua pendapat dan sudut pandang. Pertama ada yang bilang setengah kosong, satunya ada yang berkata setengah ada isinya.” Terang Alfi.

Apabila mereka yang berpendapat setengah kosong, lanjut Alfi, pasti tindakan selanjutnya adalah diisi kembali atau mengisi air itu dengan full. Dengan kata lain adalah melakukan sesuatu hal yang baru. Namun jika berpandangan setengah botol itu ada isinya air, maka yang dilakukan selanjutnya adalah meminumnya, mencuci tangan, atau melakukan suatu pengembangan yang sudah ada dan sudah pernah dilakukan.

Sehingga bisa disimpulkan bahwasannya pola pikirnya harus diubah, menyampaikan pendapat-pendapat yang positif yang sudah pernah dilakukan.

“Artinya ada pola yang diubah, mengulang kesuksesan yang pernah terjadi dengan bercerita tentang masa lalu.” Tutup Alfi.

*Penulis: Azmi Izuddin

IPM Televisi

Sosial Media Resmi

More Stories
Kelemahan x Kekuatan Pada Anak Yang Harus Kita Sadari dan Apresiasi