Oleh: Khusnun Nihaya
Anggota Bidang KDI PD IPM Surabaya
Tak dipungkiri, ketika mendengar nama PSK maka akan terfokuskan pada wanita jalang atau wanita penggoda yang bekerja di dunia lelaki bermuka uang. stigma masyarakat sangat buruk terhadap perempuan PSK dengan mencela dan mencaci dan melebeli seolah-olah PSK adalah orang yang paling rendah dikalangan masyarakat yang menganggap dirinya alim atau paling baik.
Banyak masyarakat yang mengikuti pengajian dan merasa paling baik mengganggap mereka sudah memegang voucher untuk ke surga. Namun, hal tersebut bukan jaminan seseorang untuk memasukki jannah-Nya. Sebuah fakta terjadi dalam teman-teman PSK, merekapun tidak menginginkan pekerjaan yang membuat murka Tuhannya. Namun di samping itu tanpa kita semua sadari banyak PSK yang bersholawat ketika mereka waktu senggang. Kemudian, apakah mereka tidak mendapatkan voucher surga?
Dalam Hadist riwayat Bukhari :
Rasullullah Saw bersabda “ telah diampuni seorang perempuan pezina yang lewat di depan anjing yang menjulurkan lidahnya pada sebuah sumur. Dia berkata “ anjing ini hamper mati kerana kehausan” lalu di lepaskanlah sepatunya dan mengambil air, kemudian diberikan kepada sang anjing untuk meminum air itu. Maka diampunilah perempuan itu karena telah member minum.
Bukan tanpa kita sadari tapi dengan sadar kita merasa diri ini sangat sok baik atau mungkin menganggap paling baik. PSK juga memiliki naluri keagamaan yang tinggi jika memang dia benar-benar ingin bertaubat. Jangan merasa diri paling baik atau memiliki stigma pemikiran tidak baik terhadap orang-orang rendah, di langit masih ada langit, atau mungkin saja mereka yang rendah berada di tangga lebih tinggi dibandingkan dengan kalian yang mengganggap diri sudah baik atau sok baik.
“Orang yang paling sempurna bukanlah orang dengan otak yang sempurna, melainkan orang yang dapat mempergunakan sebaik-baiknya dari bagian otaknya yang kurang sempurna“-Aristoteles-