Pelajar-pelajar Cerdas di Era Kegemuruhan Digital

IPMSUROBOYO.OR.ID. Mari menelaah sebentar kawan, silahkan tanyakan kepada diri sendiri, “Seberapa lama kita menghabiskan waktu dengan smartphone dalam sehari? 2 jam, 4 jam, atau bahkan sampai menyentuh 8 jam. Saya rasa generasi Z mustahil kalau bermain HP kurang dari 1 jam. Didalamnya kita dimanjakan dengan berbagai hiburan, media sosial, dan fitur-fitur baru yang mengasyikkan. Seperti Whatsapp, Instagram, Twitter, Mobile Legend, dan sebagainya. Terkadang biasanya setelah kita keluar dari salah satu aplikasi, misalkan Instagram, secara tak sadar jemari kita tergerak untuk menyentuhnya kembali.

            Fenomena-fenomena inilah yang dialami pelajar saat ini. Sebagian besar hal ini sudah bukan lagi kebiasaan para pelajar, namun telah menjadi kecanduan. Mereka tidak akan bosan walaupun itu berulang-ulang dan setiap hari dilakukan. Mungkin kalau diibaratkan dengan makan, orang itu tidak punya rasa kenyang. Baru bisa berhenti makan ketika mulutnya sariawan atau perutnya keracunan. Sama seperti main HP, baru berhenti bermain ketika orang tua menegurnya atau terlelap ketiduran. Untungnya kadang diingatkan dengan HP yang lowbat.

            Kecanduan dan keasyikkan berselancar di dunia maya bisa berakibat fatal. Dalam sudut pandang islam jika tidak dibentengi dengan akidah tauhid yang kuat bisa melupakannya dengan kewajiban-kewajibannya. Sering menunda sholat, ngantuk dalam pengajian, hingga bangun kesiangan. Akibatnya para pelajar menjadi gagap beragama. Dimana gagap beragama ini akan berimplikasi pada munculnya problem-problem yang serius bagi masa depan islam. Termasuk diantaranya adalah lemah ilmu, lemah iman, lemah ibadah, dan lemah akhlak. Keempatnya inilah yang diperhatikan orang tua agar tidak meninggalkan keturunan yang seperti ini.

            Sebagai pelajar, tentu hal ini merupakan tantangan yang cukup besar. Tantangan yang bisa jadi sebuah hadangan, musuh, atau malah menjadi teman. Kita masih memiliki masa depan yang panjang, masa depan yang perlu diraih dan diwujudkan. Jangan sampai kita mengalami disorientasi masa depan, kehilangan harapan, dan kehampaan cita-cita. Esensi sebagai pelajar harus dikiatkan dan dikuatkan kembali agar terjaganya asa dan harapan di kehidupan mendatang.

            Salah satu agar tidak terlalu candu terhadap smartphone adalah mempunyai harapan masa depan yang jelas dan tekad yang kuat untuk meraihnya. Karena dengan harapan melahirkan keinginan. Keinginan mengantarkan kepada sikap yang sungguh-sungguh. Sebuah sikap yang perlu dirawat untuk merealisasikan harapan itu sendiri. Sikap kesungguhan dalam meraih asa harus lebih besar daripada sikap santai tanpa tujuan seperti ketika kita bermain smartphone yang lupa waktu.

Mari berhenti sejenak, tuliskan harapan setinggi langit, dan mulai bertindak. Kasihan dengan tubuh ini yang dilelahkan dengan perlakuan sendiri. Tulis harapan dan cita-cita di dinding kamar, kalau perlu di wallpaper HP kalian. Karena pelajar yang cerdas adalah pelajar yang memiliki tujuan yang jelas dimasa depannya. (*)

Penulis: Azmi Izuddin, Ketua Bidang PIP PD IPM Surabaya

IPM Televisi

Sosial Media Resmi

More Stories
Pelajari Sejarah Perjuangan, SMAMSA Tutup FORTASI 2022 di Tugu Pahlawan