IPMSUROBOYO.OR.ID – Alhamdullilah Terlaksana acara majelis ilmu Series 4 bersama PD IPM Banyuwangi membahas tentang “Apakah Bullying itu Budaya?”. Dengan Keynote speaker ipmawan Abraham Adimukti (Ketua Umum PD IPM Surabaya), dan ipmawan M. Haris Islah (Ketua AKP IPM Jawa Timur), lalu sebagai pameteri kita yaitu ipmawan Bhakti Ath-Thaariq (Ketua PD IPM Banyuwangi) sekaligus sebagai narasumber kita atas berita kasus bullying di banyuwangi, Dan kak Dewi Fatma Wati (Konselor sebaya ) dengan Moderator ipmawati Dwi Ariani Anjara Samudra( Ketua AKP Surabaya.
Ketua Umum Surabaya sebagai Keyno Speker menyampaikan “bahwa Peristiwa yang terjadi pada teman pelajar kita, adek kita di banyuwangi, PD IPM Surabaya sangat meyayangkan dengan tejadinya bully ini sampai mengakibatkan korban bunuh diri, semoga nanti tidak ada lagi korban-korban selanjutnya akibat bullying ini dan juga mari kita melakukan audice audice secara inkulisif kepada Ayahanda”.
Ketua AKP IPM Jawa Timur menyampaikan “bullying ini terjadi karena di kalangan pelajar belum bisa mefilterisasi mana yang baik dan buruk dalam pemakaain Gadget. Seharunya anak anak bisa di pantau pemakaain smartphone nya agar digunakan dengan sebaik mungkin”.
Ketua PD IPM Banyuwangi menyampaikan informasi kronologi dalam kenjadiaan di banyuwangi dari polresta banyuwangi, yang terjadi pada tanggal 27 febuari “jadi kejadiannya setelah MR Pulang sekolah dilihat oleh ibu nya, si MR sudah terlihat berberda dari tingkah lakunya, memang sang ibu sering melihat MR ini pulang dengan marah, sedih, kesal karena sering di ejek dan di ganggu oleh teman temannya, jadi sang ibu tidak berfikir yang lain, singkat cerita MR melakukan bunuh diri di daerah dapur, dalam keterangan polresta banyuwangi bahwa si korban sering di bully temannya karena dirinya adalah Anak yatim.
Kita sebagai aktor utama seorang pelajar, bisa mencegah dari akarnya, kita perlu melakukan pendekatan kepada teman teman pelajar. Perilaku bullying ini akan menimbulkan ke tidak seimbangan kepda korban dan pelaku. Contohnya seperti menurunnya indeks prestasi, nilai kademik dan kepercayaan diri. Harapan saya bisa mencegah dengan baik karean di usia mereka masih waktunya untuk bermain dan belajar mulailah dengan melakukan pencegahan bullying ini di kalang terdekat duluh yaitu seperti keluarga lalu teman, nantinya akan terwujud generasi penurus yang baik, dan jangan melakukan hanya di saat pasca kejadian saja tapi dilakukan dengan secara continue, secara bertahap”.

dewi fatmawati sebagai konseling sebaya menyampaikan bahwasanya “ada 3 hal adanya tindakan bullying yakni relasi kuasa (power), disengaja (untuk menyakiti), dilakukan secara berulang. menurut data The Programme for international Student Assessment (PISA, 2018) bahwasanya 41% pelajar usia 15 tahun pernah mengalami beberapa kali perundungan dalam 1 bulan. Dampak dari tindakan bullying ada 2 yakni Jangka Pendek dan Jangka Panjang yang bisa mengakibatkan Depresi bahkan sampai Bunuh Diri.”
Pesan materi dari Kak Fatma cegah bullying dengan metode ABC yakni Ajak temanmu untuk menyebarkan pesan positif dan perilaku baik kemudian bijaklah berinternet, cerdas berucap dan berperilaku.
Penulis: Bidang AKP IPM Surabaya